Menjadi sebuah ironi, ketika Indonesia sebagai negara agraris yang kaya akan sumber daya alam disebut-sebut sedang mengalami “darurat beras”. Seperti yang kita tahu, nasi masih menjadi mekanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia, sehingga kelangkaan beras menjadi masalah yang cukup krusial.
Bukan itu saja, menurut FAO (Food and Agriculture Organization), Indonesia semakin berada di level kelaparan global yang serius. Masalah ini bukan hanya mengancam Indonesia saja, melainkan seluruh penduduk dunia. Ketahanan pangan pun akan semakin memburuk seiring bertambahnya jumlah penduduk dan faktor-faktor seperti kerusakan lingkungan, pemanasan global dan konversi lahan yang semakin parah.
![](https://bianginovasi.com/uploads/images/2015Mar_Indoorgarden2.jpg)
Masalah ini coba dipecahkan oleh ilmuwan-ilmuwan di Jepang dengan mengubah bekas pabrik Sony di prefektur Miyagi menjadi kebun indoor terbesar di dunia. Kebun seluas setengah lapangan bola ini dibuat dengan teknologi tinggi dan diterangi dengan 17.500 lampu LED sebagai pengganti matahari. Hasilnya? Sejak diresmikan pada musim panas 2014 yang lalu, kebun dengan teknologi canggih ini telah memproduksi sekitar 10.000 tanaman lettuce perharinya. Ini artinya sekitar 100 kali lebih banyak daripada yang diproduksi di kebun tradisional dalam luasan yang sama.
Shigeharu Shimamura, fisiolog tanaman yang merancang tempat ini menyebutkan bahwa kebun indoor ini lebih hemat energi 40%, mengurangi limbah makanan 80% dan kebutuhan airnya lebih hemat hingga 99% dibandingkan kebun outdoor yang ditangani secara konvensional. Lingkungan siang-malam yang dibuat lebih singkat dengan pencahayaan buatan serta temperatur dan kelembaban yang tepat membuat sayuran yang ditanam di kebun indoor ini lebih cepat tumbuh.
![](https://bianginovasi.com/uploads/images/2015Mar_Indoorgarden3.jpg)
Bukan hanya di Jepang, Singapura pun melakukan hal yang sama. Kebun sayuran berteknologi tingginya yang diberi nama Sky Green Farm juga sukses menghasilkan hingga 30 jenis tanaman dan sayuran, termasuk padi. Kebun ini juga memproduksi 10 kali lebih banyak sayuran dibanding kebun biasa.
Kebun indoor seperti ini menjadi tren pertanian masa depan yang banyak dipraktekkan oleh negara-negara maju. Dengan inovasi seperti ini, diharapkan dunia bisa menghadapi masalah kelaparan global yang mengancam seluruh umat manusia.
Komentar
Posting Komentar